JFW 2010/2011, Makin Cinta Deh Sama Indonesia

00.08 rah[ma.ut]ami 0 Comments

Sebelum masuk ke topik bahasan sebenarnya, saya amau sharing dulu nih *you can skip if you want*. Ini ,seperti yang saya utarakan di postingan sebelumnya adalah liputan fashion pertama saya. So, ketika datang ke area JFW sekitar pukul 16.00 tadi, dan (namanya juga newbie) saya mencoba nyari info (terutama) soal si fashion show yang bakal diadain. Tadinya saya mau nyimpang ke Maybelline, tapi karena nyasar ke depan media centre, saya nyangkut ke press release aja (yg ternyata press con Oscar Lawalata, yeay!) dan saya gak menyesal atas kenyasaran saya kali ini, hahaha. Selain emang dapet sumber yang emang saya cari-cari sebagai bahan, ternyata saya kebagian goodie bag dari Grazia yg isinya mulai dari majalah sampe voucher Edward Forrer lah. Super super hurray!!! I'm lucky bastrads, ilmu didapat, hadiah pun tak ayal digenggam. Hihi.

Press Release Weaving Future
Ok, that's enough for the intro, I m gonna tell you about the show and why I suddenly gave title : Become More In Love with Indonesia--Makin Cinta deh sama Indonesia.

By the way, adalah wajib bagi tiap orang yang dateng si fashion show (harusnya) mengerti atas konsep yang mendasari si desain. Bukan sekedar inspirasi visual, tapi juga tujuan dan pemaknaan dari desain itu sendiri. Dan semua itu dimiliki paduan karya dari Oscar Lawalata sama Laura Miles* ini. 

*Bagi yang gak tau Laura Miles, beliau merupakan desainer tekstil (perancang bahan, bukan pakaian). Lebih jauh soal Laura miles gak akan saya bahas bahas disini. Mending baca sumber komperhensifnya di web JFW atau di www.lauramiles.com. Dan kalau kamu gak tau Oscar Lawalata, sungguh t.e.r.l.a.l.u. More about Oscar bisa dilihat di www.oscarlawalata.net

Intinya yang saya dapet dari press release ini adalah (tentu saja) latar belakang pembuatan edisi Weaving The Culture. Pengangkatan kain tradisional ini juga dilandasi bahwa ada suatu paradigma yang harus dirubah, dimana corak kain atau tekstil itu hanya sebagai simbol budaya, tapi menjadi sesuatu yang lebih usable untuk  melestarikan kehidupan si kain itu sendiri. 
For the complete photo report, please kindly visit http://ardhphoto.blogspot.com


Edisi ini mengangkat tenun hasil karya beberapa daerah di Indonesia, diantaranya Garut, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Menarik sekali disini Oscar mengatakan bahwa memang karena selain dari si tenun itu sendiri, dia melirik NTT karena NTT merupakan daerah termiskin di Indonesia dan dia ingin meningkatkan nilainya. Whoa, such a big job yet it's great that he contribute himself in developing the province by using his ability in fashion.

Jadi, apa bentuk kerjasama antara Laura Miles dan Oscar Lawalata? Saya sih melihat pada pengadopsian sistem. Karena seperti yang dikatakan di presscon ini bahwa untuk menjadi industri yang bertahan pada persaingan global, maka diperlukan konsistensi dalam jumlah yang besar. Well, memang belum, tapi Oscar dan Laura sedang dalam tahap menuju kesana. Dan yang mesti kalian tau itu, ini bukan memodernisasi si pembuatan tenun itu sendiri, tapi justru melainkan mengembalikan kepada hakikatnya sebagai tenun : pengerjaan tetap dilakukan tradisional dan justru kembali pada nilai-nilai asal (detail orieted) dibandingkan nilai ekonomis (quantity oriented). Oscar dan Laura juga memasukan nilai-nilai teknologi (yang sebelumnya tak tersentuh oleh para pengrajin) terutama kaitannya dengan material bahan/benang (yarn) sehingga kain menjadi lebih ringan dan more applicable. Salute!

That's make me more in Love with Indonesia part 1. We already have the talent and the (art) capital. Now is our turn to develop it and to connect it with the technology.

 *FYI, katanya taun depan bakalan ada ahli topi -entah siapa namanya- dari London mau ke Indonesia buat explorasi material loal sebagai bahan topinya. Meen, jagan mau kalah! Orang luar aja ngelirik, masa dalam negeri sendiri ninggalin, iya gak?

Terus part 2 nya apa?

Become more in love part 2 gara-gara tadi disebutkan bahwa Indonesia adalah pemegang International Young Creative Award (IYCE) yang diadakan oleh British Council *damn, I admire this event!* terbanyak dari seluruh negara yang telah menjadi peserta. Kedua setelah Indonesia adalah India, tapi pertama tetaplah kita. *Keep this achievement Gals!*

Makin cinta part 3 adalah, akumulasi dari cinta 1 dan 2, hahaha, jadi makin cinta Indonesia. 

Cukup simpel kan?
Anyway, buat si fashion shownya sendiri ini pendapat saya (mohon dikoreksi kalau salah, maklum pemula)
  • - BANYAK! (ada 78 bo!)
  • - Simple cutting.
Dari yang saya llihat sih, cutting jahitannya sebetulnya simple. Oscar memang ingin menampilkan pesona kainnya secara utuh tanpa menutupi-nya dengan gaya-gaya yang ribet.* Tapi kayanya lho*



Well, fotonya belom bisa saya post disini (hp saya gak support buat upload foto). So buat hari ini dan seterusnya, saya akan post artikel verbal dulu di hari H nya, dan foto di besoknya (before lunch). Sekedar mengingatkan, saya gakan post kebanyakan foto di blog yang ini. For better view for the fashion show photo, you can visit my photo blog at http://ardhphoto.blogspot.com. Akan lebih enak liat disana, trust me :)

So, i guess it will be a very great week to learn and to enjoy so much about fashion. Cant wait for my another after-hour-visit tomorrow. Viva Jakarta Fashion Week 2010/2011!


0 comments: