Earth Hour: Bukan hanya untk 1 jam, tapi untuk selama

13.11 rah[ma.ut]ami 2 Comments

Demi bumi, yang aku pijak
Demi bumi yang memebri rumah
Demi bumi yang menyatukan keluarga
Dan aku ingin menjadi bagian dari orang yang membuat Ardh (bumi ini) menjadi bumi yang lebih baik.


Satu momentum yang sebentar lagi akan daaing adalah Earth Hour. Earth hour sendiri merupakan suatu event dimana kita menghentikan penggunaan listrik, membiarkan bumi sejenak beristirahat. Memang ada apa dengan listrik?

Seperti yang kita tahu, kini, listrik sudah bagaikan nafas, vital hubungannya dengankehidupan. Segala aktivitas kita selalu berkontak langsung dengan listrik, baik yang mengalir maupun yang tersimpan. Tapi bagaimana listrik dihasilkan dan apakah emisi buangan yang dihasilkan, mungkin hanya sedikit yang tahu. Berdasarkan penelitian Dr Alex Wissner-Gross (Harvard Univ.) "CO2 emissions caused by the IT industry are now larger than those caused by the entire international aviation industry"/"Polusi CO2 yang dihasilkan oleh dunia IT lebih besar dari polusi CO2 yang disebabkan oleh industri penerbangan di seluruh dunia". Emisi dari mana? Ya dari memproduksian listrk itu sendiri. Kita mungkin hanya meikmati output dari listrik : visual, music, cahaya. Tapi di mesin pembangkitnya sana sendiri, perubahan wujud dari segala sumber penghasil listrik :air, gas, diesel, nuklir, angin, etc tetap memiliki hasil buangan sampingan: CO2 alias karbon dioksida, zat yang sama seperti gas buangan pabrik, kendaraan dan merupakan material utama dalam “event” pemanasan global aka global warming. Sekedar gambaran sederhana, website standard jaman sekarang akan memproduksi 20 gram CO2 per detik, an emisi CO2 sampai 300 gram per detik.

So, hemat listrik gak sekedar hemat tagihan listrik, tapi juga hemat tagihan energy bumi, dengan mengefesiaensikan penggunaan sesuai kebutuhan. Tapi apalah artinya 1 jam, jika hari-hari lain merugi, apalh 1 jam jika hari lain kita tetap berboros2 ria? Satu jam earth hour adalah momentum penting, memang. Tapi sekarang pertanyaannya bagaimana momentum itu berjalan selama, berjalan terus di benak tiap orang, tak sekedar yang mengikuti earth hour, tak sekedar orang yang peduli, tapi SEMUA ORANG di MUKA BUMI. Bagaimana kita menjaga dan memperbaiki bumi bersama.

Ada yang puny ide? Tak ada? Aku punya. :D

1 Kalimat: mari membuat kegelapan itu indah, sehingga orang menunggu ketika mereka dalam selimut gelap, seperti orang yang merindukan tidur nyenyak dalam balutan mimpi indah.

Bagaimana caranya? Bisa kok. Bagaimanapun caranya, setiap orang biasanya punya cara masing-masing dan yang akan saya lakukan adalah cara saya. Tapi yang penting adalah 1: Bagaiman usaha kita ini member dampak tak hanya pada kita sendiri, tapi juga berdampak pada orang di sekitar kita. So, as long as itu menimbulkan Global Awareness, Mari, bersama, contek-contekan pun tak apa.

Seperti yang aku bilang sebelunya, Earth hour sendiri adalah momentum. Biar momentum itu berkesan, maa harus dipersiapkan dong sebelumnya. Dan mari kit ameminjam bantuan listrik, demi penggunaan listrik yan glebih baik. (Mreka gak nolak kok dikorbankan untuk hal yg lebih baik)

Pikirkan sesuatu yang indah, yang dinikmati kala gelap, yang membuat orang menantikan gelap, apapun itu. Mungkin cukup jelas yah..visual… Narrow down your ideas. Dalam hal ini saya punya ide:
  • Menikmati rasi bintang
  • Bermain bayangan dengan cahaya terbatas
  • Bermain kunang2
  • Lebih focus mencari suara
Lalu, sketsakan idemu dalam bentuk visual. Gambar rasi bintang mungkin, buat siluet bentuk2 lucu, dan 1 hal penting : Buat kalimat yang mengingatkan kita betapa indahnya menikmati gelap. Ok, agak absurb atu buatlah kalimat tentang energy, better berupa ajakan, yang bersahabat dan tak menggurui. Berhubung saya sendiri masih brainstorm kata-kata, angaplah kata-katanya gini : Ini hanyalah hal kecil, terima kasih telah membantu kami –bumi-.

Aku belum bilang yah medianya apa? Kita kan membuat Stiker! Iya Stiker. Stiker, kecil2 menempel, dimanapun kapanpun di tempat2 strategis orang melihat, di tempat2 dimana hal bisa dipadamkan. Tapi eksekusinya glow in the dark (ok, mari mencari percetakan stiker yg menyediakan jasa ini). Okay, jadi mari gabungkan gambar dengan tulisan dan mari cetak stikernya.. (btw, yang siluet2 itu bisa di temple di jendela yang suka dilewatin cahaya lewat kayak mobil), tempelkan dan sebar luaskaan dan mari kita tunggu earth hour.

Dan lampu padam, dan keindahan kecil akan terlihat di pojok2 : di computer anda, di saklar, di mobil kawan, di pinggir bis, di dekat colokan, dimanapun, tergantung pesan dan target anda. Dan semakin membekas, karena di tengah kegelapan mereka bersuara yg sama, kurang lebih : hemat penggunaan kami, maka kita bersama telah menyelamatkan bumi, dan sebagai imbalan kita telah melakukang “penggelapan” stiker akan meperlihatkan keindahan yg kita buat sebelumnya :D

Just incase gak nemu tempat nyetaknya (saya jug aeuy, haha) lantas, gapap, bikin aja stikernya. Toh kita ingin mengingatkan dan mengajak orang lain. Stikernya yang bagus, biar orang gak bete lalu nyopot stikernya dari benda2 di sekeliling. Nanti orang inget terus deh smaa pesan yang kita bawa.

Tenang, stiker glow in the dark masih isa memberikan wejangan saat lampu masih menala, atau dalam keadaan terang. Makanya, pesannya harus cukup jelas. Tapi kita baru akan meuai keindahannya saat segala digelapkan. STiker ini lebih bertahan daripada kita cape2 ngasih tau orang buat matiin lampu, hemat lampu, etc. Dia diam, tapi berbicara, dan dapat bertahan selama.

Dan dalam 1 jam itu, dan berhari-hari kedepan, minggu minggu, bulan-bulan, pesan dapat terus tersamapikan dan mengingatkan, dan yang penting tak hanya kita saja, tapi kita yang mempengaruhi semua.


For a better ardh.

2 komentar:

  1. 1] moga aja ini bener2 jadi momentum tuk seterusnya, bukan cuma jadi euforia sejam aja, yang promosinya sendiri juga makan energi. Haha~

    2] kalo buat negara sendiri sih, IMO ada yang masih lebih penting daripada penghematan energi, yaitu pemerataan energi. Dalam hal ini, antara Jawa dan luar Jawa. Di luar Jawa, masih banyak daerah yang gak dapet cukup pasokan listrik, akibatnya sering banget mati lampu jam2an. Dan itu sudah berlangsung tahunan.

    3] Orang2 ini dari daerah2 ini, termasuk saya, akhirnya jadi antipati dan sinis pada kampanye Earth Hour ini. Hahaha~

    BalasHapus
  2. 2] kalo buat negara sendiri sih, IMO ada yang masih lebih penting daripada penghematan energi, yaitu pemerataan energi. <<-----

    bener banget..waktu aku ke daerah kalimantan timur aja (yaitu di HAmbur Batu) , disana sebetulnya gada listrik. Setiap rumah, baik rumah kayu sederhana pun punya genset..tapi mereka menghemat listrik buat siang, jadi genset dipake mualimagrib sampai jam 5 pagi. Jadi nyari es batu susahnyooo

    BalasHapus